10. Katakanlah: "Hai
hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas.
Arti perkata:
قُلْ : katakanlah
يٰعِبَادِ : hamba-hamba-Ku
الَّذِينَ : orang-orang yang
ءَامَنُوا۟ : beriman
اتَّقُوا۟ : bertakwalah
رَبَّكُمْۚ : Tuhan kalian
لِلَّذِينَ : bagi orang-orang yang
أَحْسَنُوا۟ : berbuat baik
فِى : pada
هٰذِهِ : ini
الدُّنْيَا : dunia
حَسَنَةٌۗ : kebaikan
وَأَرْضُ : dan bumi
اللّٰـهِ : Allah
وٰسِعَةٌۗ : luas
إِنَّمَا : sesungguhnya hanyalah
يُوَفَّى : disempurnakan
الصّٰبِرُونَ : orang-orang yang sabar
أَجْرَهُم : pahala mereka
بِغَيْرِ : dengan tidak/tanpa
حِسَابٍ : perhitungan
17.dan orang-orang yang menjauhi Thaghut (yaitu) tidak
menyembah- nya[1310] dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira;
sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku,
Arti perkata:
وَالَّذِينَ : mereka
اجْتَنَبُوا۟ : menjauhi
الطّٰغُوتَ : taghut
أَن : bahwa
يَعْبُدُوهَا : mereka menyembahnya
وَأَنَابُوٓا۟ : dan mereka kembali
إِلَى : kepada
اللّٰـهِ : Allah
لَهُمُ : bagi mereka
الْبُشْرَىٰۚ : berita gembira
فَبَشِّرْ : maka sampaikan berita gembira
عِبَادِ : hamba-hamba-Ku
18.yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang
paling baik di antaranya[1311]. mereka Itulah orang-orang yang telah diberi
Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal.
Maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al
Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran
Al Quran karena ia adalah yang paling baik.
Arti Perkata:
الَّذِينَ : mereka mendengarkan
يَسْتَمِعُونَ : perkataan
الْقَوْلَ : lalu mereka mengikuti
فَيَتَّبِعُونَ : paling baik
أَحْسَنَهُۥٓۚ : dari padanya
أُو۟لٰٓئِكَ : mereka itu
الَّذِينَ : orang-orang yang
هَدَٮٰهُمُ : memberi petunjuk pada mereka
اللّٰـهُۖ : Allah
وَأُو۟لٰٓئِكَ : dan mereka itu
هُمْ : mereka
أُو۟لُوا۟ : orang-orang yang mempunyai
الْأَلْبٰبِ :akal/fikiran
Kandungan Surah Az-Zumar 17-18
17. Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak
menyembah- nya* dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu
sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku,
18. Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang
paling baik di antaranya**. mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi Allah
petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal.
(az-Zumar: 17-18)
ASBABUN NUZUL SURAH A ZUMAR
17. Dan orang-orang
yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya* dan kembali kepada Allah,
bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-
hamba-Ku,18. Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya**. mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal.
(az-Zumar: 17-18)
* Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah s.w.t.
** maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran Karena ia adalah yang paling baik.
Diriwayatkan oleh Juwaibir dengan menyebutkan sanadnya yang bersumber dari Jabir bin ‘Abdillah bahwa setelah turun ayat, lahaa sab’atu abwaab… (jahanam itu mempunyai tujuh pintu…) (al-Hijr: 44), datanglah seorang laki-laki Ansar menghadap Rasulullah saw. dan berkata: “Ya Rasulullah, aku mempunyai tujuh hamba yang telah aku merdekakan seluruhnya untuk ketujuh pintu neraka.” Ayat ini (az-Zumar: 17-18) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menyatakan bahwa orang tersebut telah mengikuti petunjuk Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Zaid bin Aslam bahwa yang dimaksud dengan, wal ladziinajtanabuth thaaghuut…. (dan orang-orang yang menjauhi taghut…) dalam ayat ini (az-Zumar: 17) ialah Zaid bin ‘Amr bin Nafil, Abu Dzarr al-Ghifari, dan Salman al-Farisi yang di zaman jahiliyah mengaku bahwa “tiada tuhan kecuali Allah”.